KULTUM 6: SYAFA'AT BAGI SAHABAT AL-QUR'AN

KULTUM 6

KAMIS, 13 MARET 2025 M / 13 RAMADHAN 1446 H

UST. DRS. H.  BEBEN MUBAROK, MA

Ustadz Beben memberikan kultum zuhur



Sebagian Ahli Tafsir ketika Nabi Muhammad melakukan Isra dan Miraj. Isra yaitu perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Sedangkan Miraj yaitu naiknya Nabi Muhammad SAW ke langit ke tujuh bertemu Allah SWT untuk menerima perintah salat.

Setelah beliau melakukan itu, beliau diajak melihat Surga untuk yang dipersiapkan untuk orang yang bertaqwa. Dan juga beliau diperlihatkan Neraka yaitu merupakan tempat yang paling hina. Nabi Muhammad SAW berdoa kepada Allah, "Allahumma inii a'uudzubika min 'azaabi jahannam..”.

Setelah itu Nabi mendengar suara takbir dan beliau melihat suatu kaum yang sedang bergerombol dan akan masuk surga. Nabi bertanya kepada Jibril, “Siapa itu?”. Jibril menjawab “Itu adalah Musa dan ummatnya”. Lalu datang Ibrahim dan kedua putra serta umatnya dengan jumlah yang lebih banyak. Nabi pun berkata: "Barakallah 'ala ibrahim wa ummatihi”. Lalu datang dengan jumlah yang sedikit yaitu Nabi Isa AS. 

Nabi Muhammad pun bertanya kepada Malaikat Jibril, "Kapan aku dan umatku masuk surga?”. Lalu terdengarlah Takbir, Tahmid dan Solawat, lalu Nabi berdiri dan bertanya, “Apakah itu aku dan ummatku yang banyak masuk ke dalam durga?”. Jibril pun menjawab “Iyaa benar”, kata jibril. Nabi pun terharu karena begitu banyak umatnya yang masuk ke dalam surga.

Ternyata ketika sampai dirombongan terkahir, maka Allah menutup pintu surga. Palang besi dengan api yang panas menyeret sisa umat Nabi Muhammad ke neraka. Rasul teriak, "Yaa rabii, innaka ummati…”, (Ya Allah yaa tuhanku, itu ummatku, ada apa dengan umatku? Jibril pun berkata “Nanti Allah akan menjawab pertanyaanmu”.

Rasul pulang ketika mau subuh dan Jibril datang serta menyampaikan ayat Al-Qur’an surat Al-Furqon ayat 30:

                         وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا                                                                                                 

"Rasul (Nabi Muhammad) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini (sebagai) sesuatu yang diabaikan.”

Ternyata sebab dari ummat Nabi Muhammad tidak masuk ke surga adalah karena mereka acuh dengan Alquran, mereka acuh dengan peringatan Allah yang telah Allah tulis di dalam Al-Qur’an.

Orang tua yang benar dan menginginkan anaknya soleh akan menyekolahkan anaknya di pesantren. Karena santrin pesantren akan selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an dalam setiap kehidupannya.

Al-Qur'an tidak hanya menyelamatkan diri kita sendiri, tetapi juga menyelamatkan keluarga kita. Al-Qur'an adalah mukjizat, maka Al-Qur'an akan selalu menjaga orang yang menjadi sahabatnya. Yang namanya teman pasti masih bisa berkhianat, tetapi yang namanya sahabat tidak akan mengkhianati sahabatnya.

Oleh sebab itu, Nabi menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an agar kelak mendapatkan syafaat Al-Qur’an, sebagaimana Nabi bersabda:

اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ 

“Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya” (HR. Imam Muslim)

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ 

"Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari) 

Rasulullah memberikan apresiasi kepada orang yang mahir dalam Al-Qur'an. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:  

الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة

                                                                                                       
"Orang yang mahir membaca Al-Qur'an, dia bersama malaikat yang mulia".

0 Komentar